Cerita Ini permintaan dari salah satu teman BFI yang fanatik sama telenovela Amigos x Siempre. Ini hanyalah cerita Fiktif dan Khayalan belaka, jika ada kesamaan tokoh, tempat dan alur cerita ini merupakan suatu unsur kesengajaan. Sengaja di karang dan ditulis hanya untuk kesenangan belaka, tidak ada unsur lain yang terselip didalamnya. maaf jikalau cerita ini membuat pembaca semua ketawa cekikikan dan suatu hal yang lucu. Ini adalah kisah lanjutan hasil kumpulan karangan dan khayalan para anggota BFI yang iseng-iseng ngerumpi dan cerita-cerita dan terbentuklah sebuah cerita lanjutan dari telenovela AXS versi BFI . . . .
BOOK 1. BERKUMPULNYA
9 SAHABAT LAMA
10 tahun semenjak pernikahan om salvador dan ibu guru melisa
anna dan pedro hidup sebagai kakak adik. Rasa cinta anna ke pedro masih belum
berubah walaupun itu hanya sebatas kakak adik. Begitupun Pedro, tapi Pedro
berusaha untuk membuang rasa cintanya k anna entah bagaimanapun caranya
termasuk meninggalkan anna dan pergi jauh ya pergi jauh. Sudah 5 tahun Pedro
meninggalkan meksiko dan pergi k eropa untuk sekolah, sekaligus untuk
melupakan dan mencari pengganti anna
dikehidupannya. Namun itu semua sangat sulit. Begitu juga anna, anna yang
sekarang hidup bersama om salvador dan ibu melisa juga belum bisa membuang
jauh-jauh perasaannya ke pedro yang telah ada semenjak kecil, rasa yang bukan
sekedar rasa sayang terhadap kakak. Om salvador dan ibu melisa mengetahui hal
itu merasa kasihan melihat anna , apalagi anna berubah k sifat nya dulu setelah
mamanya meninggal, anna kembali menjadi anak pendiam, pemurung dan tertutup,
tidak ada lagi senyum dan tawa terlihat di bibir anna. Sampai saat ini, anna
telah menduduki tingkat akhir perkuliahan di fakultas seni dan budaya
Universitas Autonom Meksiko. Apalagi semenjak neneknya oma Julia meninggal
dunia 2 tahun yang lalu, bertambah tertutuplah anna.
Dikampus Anna seorang
mahasiswa yang cerdas dengan IPK yang hampir sempurna, aktif organisasi,
memenangkan berbagai lomba seni baik itu nyanyi, teater, musik dan lomba
modeling dikampusnya. Banyak juga pria yang menyukainya karena ke misteriusan
seorang anna capistran yang tertutup dan pendiam serta susah untuk di taklukan.
***
“Kak Anna,
Bangun,,,Kak,banguunn...” sebuah suara membangunkan anna dari mimpi indahnya.
“Kakak ayoo bangunn
udah jam berapa ini??kakak anterin aku ke sekolah dunk kak!!” rengek suara itu
lagi sambil menggoyang-goyangkan tumbuh anna
“Silvana, kakak masih
ngantuk, minta anterin sama papa kamu aja atau mama...” seru anna sambil
menutup mukanya dengan selimut. Silvana nama dari pemilik suara yang
membangunkan anna itu adalah anak dari om salvador dan ibu melisa yang berusia
9 tahun. Anna sekolah dikelas 4 SD tempat papa nya kerja, ya sekolah dasar
swasta ternama di Meksiko SD Mundia, Sekolah warisan dari kedua orang tuanya
Salvador dan sekolah tempat anna meraih kebahagiannya bersama
sahabat-sahabatnya dulu. Persahabatan untuk selamanya, itulah semoboyan yang
sering mereka ucapkan. Anna dulu mempunyai sahabat-sahabat yang baik hati
memang kisah kasih di SD Mundial tidak akan dilupakannya. Apalagi pertama kali
Anna bertemu dengan pedro, dan dari sana juga berawal kisah cinta mereka berdua
sebelum mereka resmi menjadi saudara.
“Kak, Pedro.....”
teriak Silvana berlari ke arah jendela. Spontan membuat anna berdiri dan
berlari k arah jendela juga.
“Mana..mana kakak
pedro??” tanya Anna. Melihat ekspresi Anna yang demikian Silvana cekikikan.
“Kak Pedro masih di eropa kak,kakak ketipu...” ledek Silvana dan berlalu dari
kamar Anna, dari luar kamar Silvana berteriak “ aku tunggu kakak 10 menit dari
sekarang dibawah yaaaaa.....”
“Silvanaaaaa.....awas
kamu !!!!” anna kesal telah dikibulin sama adeknya yang satu itu.
Ledekan dari Silvana
membuat Anna termenung beberapa menit didalam kamar mandi, dia mengingat
masa-masa dia seumuran Silvana, seorang gadis yang pemurung dan tertutup sampai
pada akhirnya pedro datang bersama om salvador mengubah hidupnya. Dia
merindukan masa-masa dulu, masa-masa kebersamaan dengan pedro, dengan
sahabat-sahabatnya yang lain, Loudres, Renata, Huan, Patricia, Gilberto, Rafael
dan yang terakhir si songong Santiago. Walaupun sifat teman-temannya berbeda
satu sama lain, berasal dari latar belakang keluar yang berbeda pula, serta awal
pertemanan mereka yang kurang baik tapi mereka mampu untuk tetap bersama-sama
sampai mereka Lulus dar SD Mundial.
“Doarr...Kakak ngelamun
apaan sich??” tanya Silvana ketika mereka makan berdua dimeja makan
“ngak ngelamunin
apa-apa koq dek!!” jawab Anna
“ngak ngelamun apa ngak
ngelamun? Hayoo...ngelamunin siapa?? Ngelamunin kak pedro ya??”ledek Silvana
lagi
“ihsss,,kamu ini, sok
tau deh...siapa juga yang ngelamunin abang mu yang satu itu...ongah!!” balas
Anna
“ yakinnn ngak
ngelamuni kak Pedro??”
“Ngaakkk!!!!”
“Yaudah kalau
ngak.....tadi kak pedro nelpon aku lho kak,,,,,,”seru Silvana, membuat Anna
berhenti ngunyah makanan
“terus Abang mu bilang
apaan?ada nanya-nanya tentang kakak ngak???tanya anna
“Nah lho ketauan juga
kan akhirnya,,kakak lagi mikirin dan ngelamunin kak Pedro..”tawa Silvana lebar.
Membuat Anna tak berkutik dan mukanya memerah karena malu untuk ke dua kalinya
dia dikibuli sama adeknya sendiri dalam beberapa menit.
“Ayo,,kita
berangkat,,nanti kakak ceritain deh masa-masa kakak seusia mu yang mempunyai
banyak sahabat dan petualangan-petualangan yang kami alami sangat
menyenangkan...”seru anna meninggalkan meja makan dan membuat Silvana penasaran
akan cerita kakaknya, setaunya Anna anak yang pendiam, sangat jarang mempunyai
teman, jangankan sahabat teman datang kerumah aja tidak ada. “Kak anna yang
cantik, tubuh yang indah kayak barbie, prestasi yang cemerlang, otak yang
cerdas, apalagi coba yang tidak ada sama kak Anna, pasti banyak teman dan cowok
yang naksir ke dia” pikir Silvana, tapi kenyataannya??kakak Anna tidak
mempunyai teman dekat sama sekali, teman sih teman tapi ya sekedar teman secara
formalitas dikampus dan kerjaan saja.
“Kak punya sahabat??”
teriak Silvana penasaran dan berlari mengikuti Anna yang telah duluan berjalan
menuju mobil “ Masak sich kak??setau aku kakak kan anaknya tertutup dan ngak
ada teman”
“sembarangan kamu, sana
masuk ke mobil”seru Anna sambil menjitak kepala Silvana
“Aww,,sakit kakak...”
ringis Silvana masuk dalam mobil
“Cerita,,ceritaa,,,ceritaaiin
dunk kak, katanya kakak punya sahabat-sahabat waktu sebesar aku, sekarang
sahabat-sahabat kakak kemana??kenapa aku tidak pernah ketemu dengan
sahabat-sahabat kaka itu??”tanya Silvana
“Kamu pernah dengar
tidak kisah tentang sebuah kelompok AXS ?? dan kisah kenapa sekarang anak cewek
dan cowok sekolahnya bisa bercampur, padahal dulunya sekolah SD Mundial itu
adalah sekolah dimana anak perempuan dan laki-laki terpisah oleh sebuah tembok,
dan peratiran itu sudah ada semenjak nenek mu sekolah disana...”tutur Anna
“Udah sich kak, Papa
pernah bercerita padaku kalau sekolah itu mempunya tembok pembatas, dan tembok
pembatas itu sekarang udah tidak ada lagi karena Papa udah merobohkannya, papa
juga pernah cerita tentang kelompok AXS itu sama aku, papa sepertinya sangat
bangga dengan kelompok tersebut, Papa bilang kalau anak-anak dikelompok
tersebut sangat luar biasa, prestasi mereka, persahabatan mereka, dan
petualangan-petualangan yang mereka lakukan ketika libur sekolah, mereka juga
sering memenangkan berbagai kompetisi disekola dan membawa nama harum
sekolah....”celoteh Silvana, Anna hanya tersenyum sambil mengendarai mobilnya
menuju sekolah Mundial tempat kenangannnya bersama para sahabat-sahabatnya di
AXS.
“Kamu tau tidak
siapa-siapa saja orang-orang yang ada di AXS itu??”tanya Anna
“tidaaakk,,”Silvana
menggeleng-gelengkan kepalanya “Papa tidak pernah menceritakan siapa-siapa saja
mereka, bahkan di sekolahpun tidak ada foto-foto mereka, yang ada cm foto kak
anna dan kak pedro dikelas bersama teman-teman kakak, itu saja” Anna kembali
tersenyum, ya memang disana tidak ada terpajang foto mereka, khusus
bersembilan, tapi foto mereka dengan teman-teman sekolah, karena itu hanya
sebuah kisah masa lalu yang tidak patut diketahui siapa orangnya, tapi yang
patut diketahui ada kisah dan motivasi dari semuanya. Tapi dibalik itu semua
Anna menyimpan banyak foto dan rekaman bersama para sahabatnya, baik ketika
mereka bersedih dan tertawa, rekaman di memori otaknya Anna dan foto di album
dalam lemarinya.
“Ini....”Anna
mengeluarkan dompet dari dalam tasnya
“Assiiikkk..kakak anna ngasih
aku jajan....”pikir Silvana
“Sembarangan,,bukan itu
maksud kakak ngasih dompet k kamu, tapi kamu liat foto yang ada dalam dompet
itu...”celutuk annna masih konsetrasi nyetir mobil.
“foto apaan
kakak??”tanya Silvana penasaran dan membuka dompet anna “mereka ini siapa
kak??sahabat-sahabat kakak yang kakak ceritain itu???nah lho ini kan kak pedro
kak dan pak guru Huan, jadi Pak Guru Huan itu Sahabat kakak juga ??”
“ Ya, benar, ini adalah
sahabat-sahabat kakak dulu seusia kamu...disebelah kakak itu kak loudres, di
sebelah kaka pedro namanya kak renata terus sebelah kaka renata itu namanya kak
patresia, dibelakanganya kakak patresia ada cowok namanya Rafael, dibelakang
kak loudres itu pak guru huan yang kamu bilang tadi, terus, sebelahnya
Santiago, itu murid paling songong dan nyebelin di kelas, Pedro sama dia sering
berantem, dia anak orang kaya yang belagu, teman-teman yang lain ngak suka liat
dia belagu, tapi sebenarnya anaknya baik, terus disebelah santiago Gilberto
kakaknya Renata, karena dulu dia ada keterbatasan dalam bicara, ya rada-rada
gagap gitu deh makanya dia terlambat masuk sekolah,,”celoteh Anna yang sebentar
lagi hampir sampai di sekolah
“Ini-ini tulisan AXS ya
kakak??jangan-jangaaaannnn???”
“Ya, itu lah AXS, yang
sering diceritakan sama papa mama mu, dan sejarah sekolah Mundial, AXS yang
artinya Sahabat untuk selamanya,,dalam bahasa spanyol Amigos Para Simpre
disingkat jadi AXS......”jelas Anna. Silvana hanya bisa ngangap dengan mata
melotot memandangi foto yang ada di tangannya. Jadi selama ini kakak yang di
puja-puja nya itu salah satu anggota AXS yang sering diceritakan orang tua nya.
“Sekarang mereka ini
dimana kak?kenapa aku tidak pernah melihat mereka??”tanya Silvana
“beberapa diantara
mereka ada koq dikota ini, dan ada juga kayak Pedro, ninggalin kakak ke eropa .
. . .”jawab Anna
“ckckckc,,,,curcol neh
ceritanyaa....hahahaha”Silvana ngakak menjadi-jadi, tiba-tibaaa......mobil
Annna berhenti mendadak dan membuat Silvana berhenti tertawa....
“Kakak.....!!!!Kalau
mau Rem mobil bilang-bilang dunk,,sakit kak, kejedot!!”protes Silvana
“Gih sana turun...dah
sampai......”
“yaudah aku turun dulu
yaaa,,,bye kakak ku yang cantik.....”keluar dari mobil dan menuju gerbang,
digerbang Anna melihat sosok seorang Pria yang bertubuh tinggi semampai dan bada
agak bongsor, Anna tersenyum kepadanya dan Pria itupun membalas senyumannya.
***
Anna mengambil dan
memasang kaca mata lalu keluar dari mobilnya. Memasuki gerbang kampus semua
mata pria tertuju ke Anna.
“Na, muacchh..” seru
seorang Pria dari pojokan
“Anna, bagi nomor hape
nya dunk....”seru yang lainnya.
“Wechat juga ngak apa
deh . . .”yang lainnya nyambar
Tapi sayangnya anna tak
menghiraukan godaan dari mereka semua, toh udah biasa, udah makanan
sehari-hari. Anna berjalan menuju sebuah taman dan duduk disebuah pojokan
sambil membuka dan membaca buku kuliah mata pelajaran sejarah seni sambil
mendengarkan aerphon ditelinganya.
Beberapa bulan lagi Anna akan menghadapi sidang akhir kelulusan jadi
akhir-akhir ini Anna lebih sering menyendiri dan membaca buku, memang sich Anna
hampir setiap hati membaca maklum aja, anna anaknya selain terkenal dikampus
sebagai Ratu kampus yang jarang bicara dengan mahasiswa sesamanya kecuali kalau
ada perlu, anna sering menyendiri menikmati suasana dengan membaca buku. Walaupun
dikenal sebagai ratu kampus karena kecantikan dan prestasi yang dimilikinya
Anna tidak pernah sombong, tinggi hati bahkan tidak pernah merendahkan orang.
Itulah yang membuat orang-orang dikampusnya kagum dan penasaran akan seorang
sosok Anna yang misterius.
“Na....”sebuah suara
bernada berat memanggil namanya, tapi tak dihiraukannya
“Na...Anna..anna..”suara
itu semakin lama semakin meninggi
“Anna
capistran....!”Teriak suara itu dan membuat anna memalingkan wajahnya.
“Eh, elo Fabi . . . .
loe ngagetin gua aja. . . ada apaan sich?!?” seru ana rada-rada kaget
“Orang panggil-panggil
dari tadi kagak dengar loe, ya jelas aja gue teriak lagi di kuping
loe...!!!”balas Fabian kesal. Fabian satu-satunya orang yang dekat dengan Anna
dikampus, bukan berarti ada hubungan spesial ataupun sahabatan, mereka hanya
sebatas teman kerja dan kuliah. Fabian adalah ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
Di fakultas Seni dan fabian lah yang mengatur segala kegian anak-anak di
fakultas seni, mulai dari mereka lomba nyanyi, teater, modeling, musik,
karikatur, melukis, dan lain sebagainya,
Fabian juga salah satu Asisten dosen dimana dosen-dosen percaya kepada fabian
untuk mengelola semua jadwal yang ada di Kampus, termasuk jadwalnya Anna.
Dikarena Anna adalah Artis nya, Artis dipanggung teater, Artis di Nyanyi, dan
Model. So, jadwalnya Anna dikampus sudah tersusun rapi oleh Fabian.
“Iyaa,,sorry deh sorry,
gua lagi asik membaca,,ya loe tau aja deh bentar lagi kan gua mau sidang, jadi
gua mesti prepare dari sekarang, takutnya nanti di saat gua sidang, ada jadwal
dari elo...!!!”
“Nah itu dia,,kebetulan
loe bilang ada jadwal dari gue,,emg sekarang gue nemuin loe karena ada
itu..tuhh...hehehehe...”cengenges Fabian
“Tu kaann,,udah ketebak
juga kalee...loe kan nemuin gue cm bilang ada jadwal terus,,emangnya ada jadwal
apaan sich??manggung dimana???”balas anna
“yupz, manggung di
sebuah acara kedutaan di Brazil, disana ada acara penghargaan terhadap
artis-artis senior yang telah lama mengabdikan dirinya didunia seni, tapi
disana loe ngk nyanyi ataupun acting, tapi disana loe menjadi komposer yang
memadu okestra gitu deh....!!”celutuk Fabian membuat anna benar-benar kaget
bukan main
“Apaaa....????jangan
becanda deh loe....!!!gua mesti k Brazil . . . ??gua jadi komposer dan sebuah
acara bergengsi disana....??akhh....ngak...ngakk...ngak mungkin gue...!!jangn
deh....!!”kilah anna
“serius gue na, ini
buktinya....loe ditunjuk sama Profesor Rahmi untuk mewakili sekolah kita
menjadi komposer disana....!!”fabian menyodorkan sebuah Amplop putih. Anna
membuka Amplop tersebut dan benar mata Anna benar-benar terbelalak besar,
ketika dia membaca sebuah tulisan “ . .. . . . sebagai salah satu syarat untuk
kelulusan dan sidang akhir . .. . . .” jantung Anna ketika itu hampir saja mau
berhenti berdetak, terasa itu adalah ujian dan tantangan terbesar dalam
hidupnya,,tak sanggup rasanya ia menjalani tugas tersebut, apalagi tugas untuk
ujian akhir dari dosen pembimbingnya.
“oH,,tidaaakkk....amppuunn
deh gue sama dosen gue yang satu ini.....!!!”nepok jidad “gue mesti ngapain Fabi??apaa,,apa
yang harus gue lakuin untuk skripsi gue ini??gue benar-benar nol pemahaman
tentang komposer, yg gue tau ini cm piano, keybord, gitar, drum, biola, terus
gue mesti mimpin orang-orang main musik gitu???harus gitu??ini tidak bisa
dibiarkan,,tidak bisa,,gue mesti nemuin profesor Rahmi..harus...!!”ccelutuk
Anna tanpa titik koma “oya, loe tau dimana profesor Rahmi sekarang??”tanya Anna
membuat Fabi melongo, jarang-jarang Fabian melihat Anna sepanik ini, seorang
Anna yang dia kenal tidak pernah sepanik ini menghadapi hal apapun,
sekarang??inikah sisi lain seorang Anna??pikir Fabian
“Ada tuh, diruangan
Dosen, lagi mencari mangsa untuk tugas selanjutnya”
“oke, sekarang gue
mesti nemuin pembimbing guen dulu, gue mesti protes....”
“eiiittt...tunggu dulu”seru
fabian
“apaan lagi sich??”
“loe kenal Profesor
Rahmi kan??apa loe yakin loe mau protes??”tanya Fabian, dan pertanyaan itu
membuat ana menghentikan langkahnya dan berpikir.
“Bodoh, gue ngak
peduli!!!pokoknya gue mau bicarasama profoser Rahmi dulu” seru anna
meninggalkan Fabian sendirian dengan menggeleng-geleng kepala melihat tingkah
Anna yang bin Ajaib tiba-tiba itu.
***
Di Ruangan Dosen.
“Udah saya bilang tidak
bisa!!!”teriak salah seorang diantara Dosen yang ada didalam ruangan tersebut.
Membuat suasana didalam ruangan menjadi tegak, semua mata tertuju ke arah meja
disebelah pojok kanan terdiri dari 2 orang yang saling berbicara.
“tapi buk, saya mohon
ibuk pertimbangkan lagi keinginan ibuk menugaskan saya k Brazil untuk memimpin
okestra tersebut buk, saya mohon, saya tidak mempunyai skill dalam hal menjadi
komposer buk....!!”seru salah seorang dari mereka yang saling cakap
“oleh karena itu anda
belajar dan berusaha!!!saya tau anda mampu melakukan hal itu makanya saya
menugaskan anda untuk ke sana, atau anda saya nyatakan tidak lulus dari
sekarang??”ancam Profesor rahmi nama salah seorang diantara mereka berdua.
Profesor yang terkenal tegas dan kata-kata tidak bisa dibantah. Profesor yang
perfeksionis, setiap mahasiswa menghormati dan takut sama dosen yang satu itu.
Apalagi masalah bimbingan dengannya, waduh, ada-ada saja kejutan yang dibuat
oleh Profesor Rahmi. Beliau tidak segan-segan merintahkan mahasiswa bimbingan
untuk pergi penelitian keluar negeri dan meneliti hal-hal yang tidak diduga
oleh dosen-dosen yang lain. Sekarang giliran Anna yang menjadi mangsa dari
Beliau. Mendengar kata-kata tersebut, Anna hanya bisa diam beribu bahasa, tidak
bisa menjawab dan mengelak lagi atas perintah Beliau.
“jangan buk, jangan
nyatakan saya tidak lulus buk...”
“makanya apa yang saya
suruh lakukan..!!”
“ya buk, saya akan
melakukan apapun yang ibuk perintahkan, asalakan saya bisa sidang akhir buk”
“ehhmmm..baiklah,
sekarang ini yang harus kamu pelajari dan yang harus kamu lakukan selama
penelitian kamu di Brazil..”seru Profesor Rahmi sambil menyodorkan sebuah buku
yang sangat tebal beserta surat tugas.
“ ya buk, terima kasih
buk....”seru ann melemas “kalau begitu saya pamit buk” berlalu meninggalkan
ruangan dosen dan Profesor Rahmi dengan senyum sumringah tanda puas.
Anna berjalan dengan
melemas menuju taman. Sesampainya ditaman Anna menselonjorkan kakinya dan
menarik nafasnya panjang sambil ngoceh sendirian. Dikesendiriannya dan
kesibukannya ngoceh, tiba-tiba ponselnya berdering.
“Halo, siapa neh??”seru
Anna rada-rada jutek, karena nomor yang masuk tidak ada di list kontak
Handponenya.
“Haduuhh neng, jangan
jutek gitu dunk jawab telepn dari saya..”seru suara seseorang yang cemprengnya
minta ampun disana
“Maaf, saya lagi kesal
ini, ditambah lagi anda menelpon disaat tidak tepat, ngomong-ngomong anda siapa
ya??” seru anna sambil bolah balik buku yang diberi pembimbingnya tadi
“Ya ampun, si neng ini
kagak mengenalin suara saya ya,,aduhh,,hayo siapa tebak???”balik bertanya
“Mana saya tau,,,”jawab
anna tambah kesal
“Ini gue, RENATA,, R, E
. . . RE, N,A . . . NA, T,A . . . Ta ....RENATA . . . masih ingat loe sama gue
. . .??”balas pemilik suara cempreng itu
“O. . . O . . .” balas Anna rada-rada ngak konek
karena sibuk ngebaca tulisan dihalaman pertama bukunya.
“Hanya itu tanggapan
loe ke gue ??? hanya O . . . O . . aja
???”seru Renata kesal mendengar jawaban Anna “capek-capek gue nelponin elo dan
mau ngasih kabar gembira, tanggapan elo Cuma O . . .O . . . udah kagak pernah
ngubungin gue, kagak pernah ngasih kabar, terus ketika gue nelpon tanggapannya
sinis gitu . . . Udah pintar loe ya sama gue sekarang ??” seru renata lagi
dengan nada yang lebih tinggi, mendengarkan orang diseberang sana marah-marah
ngak jelas, anna baru konek kalau yang menelpon dirinya adalah Renata sabahatnya
waktu kecil dan sudah 10 tahun tidak ketemu, jangankan ketemu dengar kabarnya
pun tidak pernah.
“R.E.N.A.T.A . . . .
.wah gue ngak nyangka loe nelpon gue, apa kabarnya loe, dimana loe sekarang?apa
aja kegitan loe?dapat nomor Handpone gue dari siapa?udah punya anak berapa
loe?bla..bla..bla...bla...!!”tanya Anna tanpa titik koma dan menutup buku.
“Eh Non Anna, kalau
bertanya itu satu-satu aja kenapa?? Ini ngak, mana yang mesti gue jawab??pusing
gue.....”
“Hehehe...iya maaf, gue
kaget aja, tiba-tiba loe nelponin gue!!padahal gue udah kehilangan jejak
loe....”
“gue ngak kemana-mana
koq, cm keliling-keling dunia aja,,hahahaa..becanda,,,kabar gue baik, loe
sendiri ? kayaknya loe lagi sibuk ya ? menurut kabar yang gue dengan Bu Julia
udah meninggal dunia?? Maaf ya Na, gue kagak sempat menjenguk”
“Ehhmmmm...panjang deh
ceritanya Re...sekarang gue lagi nyelesain Tugas Akhir buat sidang kelulusan,
loe sendiri apa kegiatan loe ??”
“Kegiatan gue
sekarang??? Gue sekarang jadi tukang jahit..hehehe..”
“Tukang Jahit maksud
loe apaan???”
“Ya tukang Jahit lah
Non Anna, yang bikin-bikin baju gitu,,,”
“wah,,loe udah bisa
bikin usaha sendiri yaa....dimana loe sekarang??”seru dan tanya Anna
“ngak juga akh, gua
merantau kenegeri orang, oya dalam minggu besok gue mau pulang kampung, loe ada
dirumah kan?” jawab dan tanya renata balik
“Sepertinya iya, gue
masih di rumah...emg loe merantau kemana??”
“lah koq sepertinya
iya, emang loe mau pergi ya???kemaren-kemaren ne kan gue pindah ke Amerika
bersama keluarga gue...”
“o...oo..jadi loe
selama ini tinggal di Amerika, pantesan tidak ada sedikitpun kabar yang gue
dengar dari loe, oya Gilberto Apa kabarnya ??”
“kabarnya baik juga,
eh, udahan dulu ya Non Anna, ada langganan gue nunggu...!!Baye...Mucchh”
Tut..tut..tuut..tuutt..”
“Kebiasaan anak ini
nutup tlpn tiba-tiba kagak pernah berubah dari dulu ya,,dari kecil udah
dibiasain kayak gitu, gedeknya ya kayak gini,,”Gerutu Anna.
***
Disekolah mundial,
seorang anak berjalan sendirian melewati lorong-lorong kelas sambil memikirkan
suatu hal. Sampai lah disebuah ruangan kelas musik. Di perhatikannya satu
persatu peralatan musik yang ada disana, mulai dari gitar, drum, biola, keybord
dan piano. Beranjak kesebuah lemari kaca yang berisikan piala kejuaraan musik
yang didapatkan oleh AXS sebagai perwakilan sekolah Mundia dalam kontes musik
antar sekolah di Meksiko. Sampai dia menemukan sebuah buku yang berisikan note
lagu untuk piano. Dan sampailah dia kesebuah halaman dengan note yang pernah
dia dengar “sepertinya ini lagu yang sering dimainkan papa dan kakak anna deh,
ya ini memang lagu itu” pikirnya. Bergegas Silvana pergi ke tempat piano dan
memainkan jemarinya disana, sambil bernyanyi mengikuti lirik yang ada dalam
lembaran buku.
“Ha
nacido un Sol apartir de hoy
que ilumina mi Alma
Eres tu mi tierno Amor
que abre la esperanza en mi
siento en tu fragilidad mi Amor
algo que no se entender
¿Cómo enseñar te Yo?
a cuidar tu Corazón
a buscar lo que es mejor
mi Amor...
Mi Angel de Amor”
que ilumina mi Alma
Eres tu mi tierno Amor
que abre la esperanza en mi
siento en tu fragilidad mi Amor
algo que no se entender
¿Cómo enseñar te Yo?
a cuidar tu Corazón
a buscar lo que es mejor
mi Amor...
Mi Angel de Amor”
Silvana asik dan
terhanyut dengan lantunan lagu yang dinyanyikannya itu, sampai berulang kali
dia mainkan. Tak sadar ada seseorang diluar sana memperhatikan permainan dan
lagu yang dinyanyikannya “Anak ini memang mempunyai bakat seperti kedua orang
kakaknya dan bakat Ayah nya juga” pikir orang itu. Selesai Anna memainkan piano
orang itu masuk dan memberikan tepuk tangan
“Hebat . . . ternyata
kamu bisa bermain piano juga” seru orang itu
“Eh, bapak . . . sejak
kapan bapak memperhatikan saya main piano??”tanya Silvana
“sejak dari tada,
kebetulan saya lewat dan mendengar suara orang bernyanyi dari ruangan ini, saya
perhatikan ternyata kamu” jawab orang itu
“Iya pak, saya Cuma iseng-iseng
saja, bernyanyi dan mainin piano ini, maafkan saya ya pak, sudah mengganggu
karena sekarang bukan jadwal pelajaran Musik . . . . “ seru Silvana
“Ngak apa-apa, ruangan
ini bebas koq, diapakai oleh siapa saja dan kapan saja murid yang ada disekolah
ini, suara kamu bagus juga, mengingatkan bapak kepada seseorang, orang itu
sering juga menyanyikan lagu ini.....” balas orang itu lagi
“Akh pak Huan bisa aja,
ngak koq pak, suara saya standar...hayo..siapa tu orang nyaa..kekasih bapa ya...??”tanya
Silvana usil
“Bukan,,bukan kekasih
bapak,,tapi sahabat bapak waktu seusia kamu,,dia sering memainkan lagu ini
dengan piano, dia jago main piano, suaranya itu bagus, power dan tinggi. . .”jawab
pak huan, salah seorang guru musik di sekolah Mundia.
“Ya pak, aku tau koq
siapa orangnya,,kak Anna kan??kakak ku..Aku sering dengar kakak Anna mainin
lagu ini..Kakak Anna sahabat Bapak waktu kecil bukan??kak Anna pernah cerita ke
Aku pak, kalau bapak dan kakak Anna sahabatan, tapi koq bapak ngak pernah
ngobrol dengan kak Anna atau apa lah ??”
“Ngak juga, bapak
sering koq ngobrol dengan kakak Anna, kamu aja yang ngak tau, bapak juga sering
ngobrol sama abang kamu Pedro, oya, apa kabarnya abang mu itu??
“Kabar baik pak, sekarang
kakak pedro udah jadi penyanyi di Eropa,,,hehehe....tapi sayangnya semenjak
kakak pedro pergi ke Eropa kakak Anna jadi sering murung dan Pendiam pak . . .”
“Ehhhmmm,,,”senyum Huan
“Lha koq bapak malah
senyam-senyum??”tanya Silvana
“Hahaha..kamu belum tau
ya? Kalau abang mu Pedro dan Anna itu saling Mencintai dari mereka kecil . . .
tapi ya itu, semenjak Pak Kepsek Menikah Pedro dan Anna jadi Saudara dan Cinta
mereka jadi cinta terlarang . . . .” celoteh Huan
“Oooo....gitu ya pak, aku
baru tau dari bapak kalau kakak Anna dan kakak pedro itu saling cinta, pantesan
aja ketika aku ngejahilin dan nyebut-nyebut nama kakak pedro ekspresi wajah
kakak anna langsung berubah 180 derajat...kadang sumringah dan kadang buram...”
“Awalnya mereka itu
biasa aja, Anna seorang gadis pendiam dan pemurung,,ya seperti yang kamu kenal
sekarang, Anna memang udah dasarnya seperti itu tertutup juga, disekolah ini
Anna punya 1 orang teman dekat namanya Loudres, dan 2 orang yang tidak menyukai
Anna sering ngusilin Anna, bikin Anna selalu dimarahin Guru-guru disini,
menfitnah Anna dan lain sebagainya, apalagi ketika itu kepala sekolah bapaknya
Anna yang kejam dan diktator, ketika pedro datang ke Meksiko sama Pak Salvador,
Anna mulai berubah, menjadi Anak yang periang, cerewet dan suka tertawa dan
tersenyum, pokoknya berubah deh. Bapak sebenarnya bukan murid di sekolah ini,
bapak hanyalah cucu dari penjaga sekolah disini, bapak tak di ijinkan
bersekolah karena biaya dan lain hal, sampai yang menjabat sebagai kepsek
disini pak salvador bapak di ijinkan mengikuti segala kegiatan disekolah ini.
Ya seperti yang kamu lihat, banyak kegiatan yang kami lakukan, mulai dari
diadakannya festifal musik, renang, futsal, dan petualangan-petualangan seru
lainnya...sampai suatu hati kami mau liburan pesawat yang kami tumpangi
kehabisan bahan bakar dan jatuh, untungnya kami bisa menyelamatkan diri dari
kecelakan dan tersesat disebuah hutan. Dan dihutan itulah cinta Pedro bersemi
ke Anna...hehehee .. . “ celetuk Huan panjang lebar, membuat Silvana nguap . .
.
“dan kak Anna juga??”
“Saat itu Anna belum
merasakan hal yang sama,,,terus kak pedronya udah nyatain perasaan nya ke kakak
anna??”
“Nah itu dia, dasar si
Pedro dodol, susah untuk menyatakan cinta, dan hampir salah orang pula lagi
buat nyatainnya...tapi pada akhirnya pedro punya keberanian buat nyatain lewat
sebuah lagu.....”
“lagu??lagu apaa??wahh
kakak pedro Romantis juga yaaa......”
“hehehe...cb kamu balik
halaman di buku note itu dan cari yang judulnya Paso, paso .. . itu judul lagu yang di nyanyiin Pedro ke
Anna...Nyanyi khusus mereka berdua....”
Silvana membolak balik
buku dan menemukan Lagu yang di maksud
“wah pak, lagunya
romatis amat,,,,,”
“No
se q me pasa contigo
q no soy la misma de ayer
ahora yo encontrado un motivo
para tenerte en mi ser.
No se lo q tengo en el alma
no recuerdo donde te vi
esta sensacion q guardaba
latiebdo en mi pecho sintiendo por ti
Paso, paso
eres mi sueño de amor
paso, paso
llenos de amor tu y yo.
Yo te busco con la mirada
y es q yo suspiro por ti
como si en las nubes volara
se me hace tarde para vivir.
Paso......
No hay nada mas q hablar
los dos somos tal para cual
nuestra historia ya empezo
y en solo un segundo.
Paso.......”
q no soy la misma de ayer
ahora yo encontrado un motivo
para tenerte en mi ser.
No se lo q tengo en el alma
no recuerdo donde te vi
esta sensacion q guardaba
latiebdo en mi pecho sintiendo por ti
Paso, paso
eres mi sueño de amor
paso, paso
llenos de amor tu y yo.
Yo te busco con la mirada
y es q yo suspiro por ti
como si en las nubes volara
se me hace tarde para vivir.
Paso......
No hay nada mas q hablar
los dos somos tal para cual
nuestra historia ya empezo
y en solo un segundo.
Paso.......”
Silvana mencoba
memnyanyikan lagu itu dengan sembarangan Nada.
“bukan seperti itu
Anna...kayak gini . . .”seru huan ketika Anna sudah berhenti membaca liriknya
““No se q me
pasa contigo
q no soy la misma de ayer
ahora yo encontrado un motivo
para tenerte en mi ser.
No se lo q tengo en el alma
no recuerdo donde te vi
esta sensacion q guardaba
latiebdo en mi pecho sintiendo por ti
q no soy la misma de ayer
ahora yo encontrado un motivo
para tenerte en mi ser.
No se lo q tengo en el alma
no recuerdo donde te vi
esta sensacion q guardaba
latiebdo en mi pecho sintiendo por ti
Silvana nyambar ikutan nyanyi berdua dengan Huan.
Paso, paso
eres mi sueño de amor
paso, paso
llenos de amor tu y yo”
****
Dijalan menuju rumah sambil
menyetir mobil Anna masih ngomel-ngomel atas kejadian yang terjadi pada dirinya
hari ini. Tanpa sengaja ia melihat ada yang jualan es krim tepatnya Rumah es
Krim, yang menjual berbagai macam jenis es Krim, dan kebetulan untuk meredam
sedikit kekesalannya Anna berniat untuk membeli es krim sebanyak mungkin, bodoh
urusan bentuk tubuhnya yang bakalan ndut setelah minim es krim. Setelah
memarkirkan mobil, anna menuju kasir untuk memesan es krim, dan ternyata diluar
dugaan, dompetnya tidak ada dalam tas. Dia balik ke mobil dan mengacak-acak
seluruh sisi mobil tidak ada juga, kembali mengingat ternyata dompetnya terbawa
sama Silvana. Tadi pagi kan Anna sempat nyodorin dompetnya ke Silvana. “Pasti
kebawa sama tu anak,,isshh dasar Silvana....awas loe nanti yaaa....”gerutuk
Anna dalam hati, kembali ke kasir.
“ Maaf buk saya tidak
jadi membeli es krim anda, karena dompet saya ketinggalan dirumah” seru silvana
memelas. Mendengar hal tersebut si kasir tidak terima, karena es krim telah
dipesan dan telah diambilnya.
“barang yang telah
dipesan dan dibeli tidak dapat dikembalikan, jadi anda harus membayarnya . . .
.” seru petugas kasir itu. Wajah Anna langsung pucat dan tertunduk
“ tapi buk . . . . . .
. . . . .”
“ini buk uang untuk
membayar es krim yang di beli Nona ini, dan saya juga pesan satu es krim jumbo
ya buk . . .”seru suara dari sebelah kiri Anna. Anna yang tadi kepalanya di
tundukan sekarang menolehkan kepala ke sebelah kiri dan kaget melihat seorang
wanita cantik berdiri disebelahnya.
“Peti . . . . .” seru
Anna girang .
“hai cantik, sendirian
aja neh . . . . ?” ledek patricia pemilik suara disebelah kiri Anna itu
“isshh...kamu lihat ??
sendiri kan ya iya lah sendiri, emangnya kamu lihat aku berdua ??” celutuk Anna.
Petugas kasir memberikan 2 Es krim dan mengembalikan Uang sisa belanjaan ke
Patricia.
“Yuk kita duduk disana
dulu, sambil cerita-cerita..”seru peti
“ayuk,,”balas Anna
“es krimnya enak ya,
udah lama juga kita tidak bertemu....!!”
“iya udah lama kita
ngak ketemu, kamu sibuk ngapain sekarang??”tanya anna
“Aku kerja di Petroleos Mexicanos
perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan di sini...hehehe...jadinya
sering ngak ketemu sama kamu Na....”jawab Patricia.
“Wah . . . hebat . . .
. kamu dah krja di perusahaan besar....”seru Anna kagum
“Aku kuliah di teknik
perminyakan di UNAM dan pembimbing ku merekomendasikan aku kerja disana.....”
“kamu kuliah di UNAM
juga ??Aku kulyah di UNAM juga, Fakultas Seni budaya, tapi kenapa aku ngak
pernah ketemu sama kamu ya??”tanya Anna lagi
“Iya ... ya ?? kamu
kuliah disana juga ?? aku juga baru tamat baru selesai sidang 4 bulan yang lalu
koq Na, habis sidang aku langsung kerja di Petroleos Mexicanos .
. . . Ayah dan Ibu juga menyetujui aku kerja disana .. .”jawab Patricia
“Ayah . . . ? apakabar
Ayah sekarang Peti ? udah keluar dari penjara ? aku kangen sama Ayah . . . Apa
Ayah masih ingat sama aku ya ?” tanya Anna untuk kesekian kalinya lagi
“Ayah baik koq Na, Ayah
keluar dari penjara baru 2 tahun yang lalu, kemudian Ayah menikah lagi dengan
Ibu, Ayah masih ingat sama kamu, masak anaknya dilupakan, Ayah kangen juga tuh
sama kamu, Ayah sering nanyain kamu ke Aku tapi aku bilang ya aku ngak pernah
ketemu kamu lagi . . .” jawab Patricia lagi
“Aku amu ketemu Ayah
boleh?kapan-kapan aku main ya kerumah kamu . .. . !!!”
“Ya boleh lah, masak
ngak boleh, kita kan Saudara, Ayah aku ya Ayah kamu juga . . .”
“makasih ya Peti . . .
. udah menganggap aku saudara kamu . . .”
“iya, kamu sahabat aku
sekaligus saudara aku, walaupun aku sering kali ngusilin kamu
dulunya...hahaha..karena dulu aku rindu akan sosok seorang ayah dan ternyata
Ayah kamu ada lah Ayah aku juga” seru Patricia memeluk Anna.
*Kriiiinnnggg...krrriiinnnggg....*
handpone patrecia bunyi.
“Ya, sayang, ada
apa??jadi kita ketemuannya nanti??”seru Patricia ke orang yang menelpnnya
“Ngak, aku Cuma ingin
mendengar suara kamu saja koq sayang, jadi dunk kita ketemuannya, aku kan
kangen sama kamu, kamu sekarang lagi ada dimana? Biar aku jemput!!”balas
seseorang ditelepon
“Aku kangen juga koq
sama kamu yang, ini aku lagi sama Anna di rumah Es Krim dekat sekolah Mundial,
kamu kesini aja, biar rame . . .”seru Paricia.
“Anna ?? Maksud kamu
Anna Capistran??sahabat kita dulu, Pacarnya Pedro ?? Iya..iyaa..aku segera
menuju kesana, tunggu aku ya sayang . . . muacchhh!!bye sayang....”
“iya, Anna Sahabat kita
dulu, cepatan ya sayang. . . bye muaacchhh !!”seru patricia. Mendengar namanya
disebut-sebut dalam obrolan sepasang kekasih di handpone anna penasaran dengan
siapa sich peti berbicara, bawa-bawa kata sahabat kita ?? apa jangan-jangan itu
Rafael ?? mereka pacaran juga ?? wahh .
. .
“Siapa??”tanya Anna
“Eh, iya maaf ya Na,
barusan Rafael Nelpon aku . . .”jawab Patresia. Nah benar tebakan Anna.
“Jadi kalian berdua ????”
tanya anna lagi penasaran, patresia Cuma nyengir senyam senyum manis
“Hehehe...iyaa...kami
berdua pacaran sejak 9 tahun yang lalu, emangnya kamu dan pedro aja yang boleh
pacaran, kita berdua juga kali....memang sich dulu aku ngak suka sama Rafael, tapi
melihat perjuangannya hatikun luluh lantak . . by the way pedro mana ?”jawab dan tanya patresia,
dan jawabannya membuat anna terdiam dan murung, melihat ekspresi sahabat yang
didepannya berubah, peti langsung menyadari ada kata-lata yang salah dengan
ucapannya barusan.
“maaf na, kalau ada
perkataan ku yang kurang mengenakan. . .” seru patresia
“ngak apa koq, aku Cuma
mikir aja . . . . pedro gimana keadaannya sekarang ya??”balas Anna
“maksud kamu . . .?”
“ya, aku dan pedro udah
ngak pacaran lagi semenjak Om Salvador Menikah dan aku jadi anak angkatnya buk
melisa, berarti status aku dan pedro saudara, sesama saudara tidak bisa
pacarakan kan? Perasaan kami ini sama-sama tidak bisa dibuang begitu saja, 5 tahun
yang lalu untuk menghilangkan perasaan cintanya pedro pergi meninggalkan aku,
pedro pergi kuliah ke Eropa dan tidak pernah kembali sampai sekarang, kabarnya
pun jarang aku dapati, pedro tak pernah menghubungi aku, yang dia hubungin
hanya Om Salvador, Ibu melisa dan Silvana .. . “ seru Anna Curhat colongan.
Mendengar curhatan sahabatnya itu membuat Patrecia iba dan kasihan, kisah cinta
mereka berdua yang fenomenal dulu sekarang berakhir seperti ini.
“Yang sabar ya Na,
semua akan ada jalannya koq untuk cinta sejati, mana tau kamu menemukan cinta
sejati yang lainnya...”balas patrecia
“tapi aku ngak bisa
peti, aku ngak bisa jatuh cinta lagi . . .”seru ann berlinangan air mata
“kamu bisa koq na, kamu
aja yang masih menutup hati mu untuk orang lain, kamu cantik, liat tuh dirimu
dicermin,,,pasti banyak cowok yang tergila-gila sama kamu. . .asalkan kamu bisa
menikmati dirimu sendiri dan menjalani hari-hari mu tanpa pedro, Move On Anna
Move On, hari gini galauin Pedro yang udah ninggalin kamu . . . . kalau memang
takdir kamu dan Pedro hanya sebatas saudara dan ngak bisa untuk lebih ya mau
bagaimana lagi, pasti ada jodoh terbaik dari Tuhan buat kamu . . .”
“semoga ya peti . . .Makasih
ya udah dengatin curhatan aku dan ngibur aku”balas Anna
“itu lah gunanya
sahabat, mungkin udah takdir Tuhan pula kita dipertemukan sekarang ya, jadi aku
bisa reunian sama sahabat lama aku . . . .”meluk Anna lagi. Disaat itu datang
sebuah mobil mercedes yang dikendarain oleh seorang pria tinggi tegap dengan
badan seperti Atletis.
“Hai sayang...” Seru
pria itu ketika keluar dari mobil dan menghampiri Patrecia cupika cupiki
“Hai juga sayang . . .”
ngebalas cupika cupiki tu cowok, ketika itu mata Anna terbelalak hampir
keluar....dan berkata terbata “RA...RA...RAFAEL??”seru Anna
“Hai Anna . . . wah
kamu tambah cantik aja....”goda Rafael, Anna tersipu
“kenalin Na, ini
Rafael, masih ingat ngak ?? itu lho di gendut yang doyan makan dan sering
ketauan sama pak neftali ketika makan roti dikelas waktu belajar. . . .”seru
patrecia
“Tapi koq, sekarang ???”
“Tambah ganteng ya na? Cakep
ngak ? ya iya lah siapa dulu dunk Rafael, koki terkenal sejagat
raya...hahahaa.....”celutuk Rafael membanggakan diri. Anna hanya bisa
cengengesan heran “Ini anak kagak berubah dari dulu . .”batin Anna.
“hehehe...iyaa...tambah
cakep. Koq bisa ya ??”balas Anna.
“ya iya lah bisa . . .”seru
rafael lagi . . .
Mereka bertiga
menhabisakan waktu dengan cerita-cerita nostagia ketika mereka kecil dan
kegiatan mereka masing-masing sekarang. Rafael yang sibuk mengelola sebuah
restoran ternama di Meksiko dan patresia yang kerja di Petroleos Mexicanos.
Sahabat-sahabat nya sekarang sudah pada sukses semua. Tanpa disadarinya
malampun tiba. Mereka pun bubar ke rumah masing-masing.
***
Dirumah Anna tak
menyadari ada seseorang yang sedang menunggu dirinya dari tadi siang. Sampainya
di pintu Anna berteriak memanggil nama Silvana . . . .
“Silvanaaa...Silvanaa...dimana
loe . . .. ??” teriak Anna mengagetkan seisi rumah.
“Ada apa Anna .. .baru
pulang koq teriak-teriak “seru Bu Melisa yang baru saja dari dapur sambil
memegang piring berisikan makanan untuk makan malam.
“Ini lho bu, saya
dikerjain sama Silvana lagi, masak dompet saya kebawa sama dia??ngak bisa jajan
kan saya seharian ini . . . lapar bu . . .”celutuk Anna berjalan mendekati bu
Melisa dan mencomot salah satu makanan yang sedang dipegang bu Melisa terus
berlalu sambil mencium pipi kanan Bu Melisa.
“Anna, kebiasaan kamu
!!! udah ibu bilang cuci tangan dulu baru makan, jangan asal comot terus
dunk!!!”seru bu melisa kesal
“Oke ibu . . .” balas
Anna berlalu ke Kamar. Dikamar dia mendapati dua orang anak manusia yang sedang
bercengkrama dengan asiknya, sambil membolak balik album foto diatas kasur
kesayangannya yang sekarang udah terlihat acak-acakan. Kaget bukan main melihat
sosok anak manusia yang sebaya dengan dirinya dan satu lagi sosok anak manusia
yang udah biasa dia lihat.
“LOUDREEESSSSS . . . .
. .. !!!”teriak Anna girang dan loncat memeluk sahabat paling dekat dengannya
diantara yang lain.
“Aduhh,,aduuhh,,apa-apaan
ini,,baru nyampe langsung peluk-peluk kayak gini, sakitt tau. .. . !!pakai
teriak-teriak segala dekat telinga gue, kalau telinga gue budek loe mau
tanggung jawab ??” celutuk Laudres kesal melihat tingkah sahabatnya yang satu
itu
“Duhh,, Buk Dokter ini
udah bisa ya kesal dan marah-marah??jangan gitu dunk buk, nanti pasiennya pada
kabur kalau liatin wajah dokternya ini kayak monster gitu. .. !!”ledek Anna
“Apaaa??Monster??loe
ngatain gue Monster ??Loe yang Monster...Moster Gidzilaa...hahahaa....”balas
Laodres ngeledek Anna.
“Isshh,,loe..!”ngambil
bantal dan memukul ke arah Loudres, untungnya Loudres siap siaga menghindar,
dan sialnya kena ke kepala Silvana.
“Kakak Anna . . . sakit
Tau ... !!”teriak Silvana ngebalas mukul Anna pakai bantal dan terjadi perang
bantal sampai ketiganya capek dan berhenti.
“Tumben loe ke rumah
gue ??”tanya Anna ke Loudres
“emangnya ngak boleh??”balas
Loudres tanya balik
“ikh, loe, orang nanya
malah balik bertanya . . .!!”
“tau ngak loe gue
nungguin loe dari tadi siang, eh baru malam munculnya...udah habis ne makanan
di rumah loe gue lindas loe nya kagak nongol-nongol.....”seru Loudres
“Maaf, tadi siang gue
ketemu sama Patrecia dan rafael di Rumah Es Krim, ya udah kami ngobrol-ngobrol
dulu . . .”
“Apa?? Loe ketemu peti
dan rafael ?? loe ngak bilang-bilang ke gue sich ?? udah tau gue juga kangen
sama mereka dan udah lama ngak ketemu sama mereka, yang sering gue temuin kan Cuma
elo elo dan elo lagi, bosen juga gue.....!!”
“jadi loe bosen neh
ceritanya nemuin gue???” Anna ngerasa
“Ya gitu deh,,,,,”
jawab Loudres, dan ekspresi wajah Anna langsung berubah “gue becanda kali say,
loe langsung ngerasa aja . . .”berubah lagi. Melihat ekspresi wajah kakaknya
Silvana tersenyum bahagia, sudah lama Silvana tidak melihat kakaknya tertawa
ngakak seperti ini, ditambah lagi kakak Loudres baru pertama kali dia temui,
dan ternyata anaknya asik. Pantasan saja kakak Anna begitu kehilangan sahabat
nya. Mungkin Cuma mereka yang bisa mengembalikan senyuman kak Anna lagi.
“wah kak anak ke rumah
es krim ngak ngajak-ngajak aku. . . “sambar silvana. Membuat Anna ingat kalau
dia mau ngomelin adiknya itu.
“Eh, iya..balikin ngak
dompet kakak!!!!tau ngak kamu kakak mau beli es krim kagak pake uang gara-gara
dompet kakak ngak ada.....!!!”
“Hehehe.....iyaa
kakak,,ini...!!”seru Silvana nyodorin dompet Anna yang udah dia letakan dalam
laci meja tidur Anna. Ketika itu terdengat cekikikan “Jadi loe beli Es Krim
ngak pake uang . .. aduh malang nian nasib mu nak . .. “ledek Loudres
“Iya tuh, gara-gara
anak yang satu tu, ngak bisa makan gue seharian tadi, tapi untung ketemu Peti
disana ya peti yang traktir gue jadinya . . .”
“kan asik tuh kakak
dapet gratisan es krim . . . aku mau akh dapat traktiran dari kakak patresia,
aku mau ketemu sama kakak-kakak AXS” seru silvana sambil nunjuk foto dari album
yang dia lihat bersama Loudres dari tadi siang “orang-orang hebat seperti
kalian, aku benar-benar pingin ketemu, orang-orang yang membuat kakak ku yang
cantik ini bisa tersenyum dan tertawa kembali, orang-orang yang dibanggakan
guru-guru disekolah dan orang-orang yang sering diceritain sama papa dan mama”
“Wahhh,,kita di
ceritain tu na, kita disangka orang hebat sama adek loe...padahal kita-kita cm
anak-anak biasa yang ingin bermain dan butuh kasih sayang ya...!!”
“o.oh, tu cungut emg
lebay, kita kan cuma ingin bermain dan berkatifitas layaknya seorang anak kecil
yaa,,,andai kita bisa mengulang kembali masa-masa kita itu . . . .”anna dan
loudres terhanyut dalam lamunan mereka masing-masing. Tiba-tiba anna tersentak
dari lamunannya “loe ngak pulang??udah larut malam neh...ntar dicariin sama
mama dan papa loe .. .”tanya anna membuyarkan lamunan loudres
“jadi loe ngusir gue ne
ceritanya???kalau gue ngak mau pulang kek mana??loe pikir gue masih anak kecil
yang diatur jam pulangnya??hellow nona Anna,,saya udah jadi gadis dewasa tau!!!”jawab
loudres
“hahahaa....jadi loe
mau nginap dirumah gue ??”
“ya iya lah . . . gue
mau ngabisin waktu semalam dengan sahabat gue yang satu ini, emg ngak boleh??”
Loudres balik bertanya.
“ya boleh lah,,ngak ada
yang larang loe koq mau nginap disini,benar kan silvana..??”
“Assiikk kakak Loudres
mau nginap disini,,,”peluk silva ke Loudres
“sebenarnya ini
terpaksa sich,,habisnya loe pulangnya kemalaman jadi ya terpaksa gue
nginap...hehehee...”
“biarin,,,terpaksa atau
ngak terpaksanya yang penting loe nginap malam ne dirumah gue . .. !”celutuk
Anna meluk Loudres dan Silvana. Dari luar kamar Anna terdengar panggilan
“Anna, Silvana,,makan
malam yuk.....ajak sekalian Loudres makan...”panggil bu Melisa
“ya bu ... “balas Anna
dari dalam kamar
“Asssiiikkk
makan-makan,,,makan enaaakk ini...ehhhmm . . .”seru loudres bergegas keluar
kamar dan berlari menuju ruang makan “siapa cepat dia dapaaattt...”teriak
Loudres k Anna dan Silvana yang saling bertatapan “yang punya rumah siapa sich
ya??”batin Anna.
***
Anna tak menyangka
kalau hari ini selain hari sialnya dia ternyata hati baik juga, sial karena
mesti ke Brazil untuk melakukan tugas dan penelitian sedangkan baiknya dia tak
menyangka ketemu dengan sahabat-sahabat kecilnya di AXS. Sahabat yang bisa
membuatnya tersenyum lepas. Mulai dari dia mendapatkan telepon dari Renata dan
terakhir Loudres menginap dirumahnya. Sungguh hari yang sangat luar biasa. Tengah
malam Anna terbangun dan melihat Loudres tidur pulas. Anna berjalan menju meja
belajar dan membuka buku yang diberikan dosen pembimbing tadi siang. Anna
menghela Nafas panjang. Haruskah aku membaca buku setebal ini? Di dihidupkannya
PC dan Anna menjelajahi dunia maya, dia mencari bahan penelitiannya tetang seni
dan kebudayaan bangsa Brazil serta tata cara menjadi seorang komposer. Tanpa sengaja ia membuka situs di google
tentang desaign-desaign baju yang cantik-cantik dan dia tertarik melihat salah
satu baju yang anggun dan begitu cantik. Dibukanya web tersebut, dan apa yang
dia lihat??gambar seseorang yang dia kenal dengan biografi disampingnya. RENATA
seorang desaigner terkenal di Amerika telah menjual pakaian-pakain dan mendesagin
pakaian untuk para artis Hollywood??”OH OMG . . . . jadi yang dibilang Renata Tukang
Jahit itu, ini yaa??”batin anna. Di obrak-abriknya web tersebut. Sungguh salut.
Pakaian yang dirancangnya benar-benar bagus tak ada sedikitpun yang cacat dan
ternyata renata juga memiliki 1 rumah desaign dan 3 butik di Amerika. Menurut
berita yang dibacanya di web tersebut Renata bakalan membuka cabang butiknya di
Meksiko, minggu depan adalah hari peresmiannya. “Pantesan renata bilang dia
bakalan pulang kampung minggu depan, ternyata sekalian ada kerjaan juga tu anak”batin
Anna lagi. Diambilnya ponsel yang terletak dibawah bantal dan mengetik pesan
singkat ke nomor Renata “Selamat ya atas
peresmian butik baru di Meksiko, selamat juga atas kesuksesannya menjadi
desainer terkenal” lalu menekan tombol send dan kembali tidur.
Pagi hari . . .
*Y todo lo que necesito es amor (belinda (she's outta control)
Esta noche estoy peridendo el control
(mister worldwide (she's outta control) Y todo lo que necesito es amor (now is touchig the sky (she's outta
control) I lo lo lo lo love you
I lo lo lo lo love you (how do u mami)
I lo lo lo lo love you I lo lo lo lo love you - te quiero!*
Sebuah lagu remix dari
penyanyi terkenal meksiko belinda feat Pitbull membangunkan dua sejoli yang
sedang tidur pulas.
“Anna brisiikkk,,matiin
hape loe gih...” teriak Loudres dalam keadaan sadar dan tidak sadar. Anna yang
masih dalam alam bawah sadarnya mencari-cari dimana sumber suara brisik itu. Dan
ketemu . . . . dianggkatnya . . . “halo, disini Anna, disana siapa??”tanya Anna
dengan nada orang baru bangun tidur
“Woi, bangun woi, udah
pagi . . . !!!” teriak suara cempreng yang sepertinya Anna mengenali suara itu.
Dan tersentak kaget. Dilihatnya panggilan masuk tersebut, dugaannya benar dari
Renata
“RENATAAAA . . . . . !!
sialan loe bangunin orang sepagi ini. . ..!!”teriak Anna kaget dan spontan
membangunkan Loudres yang tidur disebelahnya.
“Sekarang Loe mandi
ganti baju dan jemput gue dibandara!!!!”perintah Renata seperti seorang Bos
kepada anak buahnya.
“Eh,,eh,,maksud loe
apaan ini??gue jemput loe dibandara??emangnya loe sekarang
dimana??jangan-jangaaaannn . .. . . .!!!”
“Ya di Bandara lah gue
sekarang sudah nyampe Meksiko neh, kepulangan gue dipercepat 5 hari sebelum
jadwal yang direncanakan,,ayoo buruan jemput gue,,gue tunggu loe 20 menit dari
sekaranggg....!!!” perintah Renata lagi dan “tut...tut...tut..tut..”
sambungannya terputus . . . . “Renataaaa...kebiasaan deh orang belum selesai
ngomong main matiin telepon gitu saja...”gerutu Anna melempar hapenya ke atas
bantal
“Ada apaan sich na, loe
ngomel-ngomel??yang nelpon tadi siapa renata ya??ada apa dengan dia???”tanya
Loudres sambil ngusap-ngusap matanya
“Iya, tu anak yang
call, minta di jemput di bandara, katanya dia sekarang udah sampai di
Meksiko..main perintah aja tu anak nyuruh jemput . . . . .”seru Anna dan
melirik ke arah Loudres dengan tatapan Aneh
“Eiitt..tunggu dulu,
apa-apan ini maksud lirikan mata loe ke gue kyk gitu ??”
“Loe ikut gue sekarang,
jemput Renata . . . . ngak ada cerita loe nolak nemanin gue . .. !!”seru Anna
ngedorong Loudres masuk ke kamar mandi.
“Eh, tunggu dulu, gue
mesti ke rumah sakit Na, ada pasien gue yang bakalan chek up . . .!!” Loudres
ngelak tawaran Anna
“ngak ada cerita
ngeles...loe mesti temanin gue, ntar gue antarin loe ke rumah sakit dan jemput
loe lagi, mobil loe tinggal aja disini dulu!!!” menutuppintu kamar mandi, dan
Loudres tak berdaya menolak permintaan Anna, lagian dia juga ingin bertemu
dengan Renata juga.
***
BERSAMBUNG . . .